Jumat, 20 Februari 2015

Hidup Ini Pilihan



Assalamualaikum !!
Selamat pagi Onliners !! Saya yakin, para pembaca sekalian kebanyakan adalah para muda-mudi yang masih memiliki kesempatan besar dan berkeinginan untuk menjadi lebih besar. Namun jika ada yang sudah tidak muda lagi, saya juga sangat yakin anda adalah orang yang masih memiliki jiwa muda untuk terus belajar dan menambah pengetahuan. :)
Pada postingan kali ini saya akan mencoba membahas sesuatu, bisa jadi adalah sebuah renungan untuk kita. Tahukah anda bahwa saat ini anda telah berada pada tahapan hidup yang dimana segala sesuatu masih bisa terjadi? Maksudnya ada beberapa tahapan dalam hidup yang memang ditentukan oleh Allah dimana kita tidak bisa ikut campur didalamnya. Jadi, kalau boleh disingkat hidup ini hanya berkisar pada huruf "B" sampai "D". Tahap pertama adalah "B"irth, yang artinya kelahiran, dan "D"eath, yang artinya kematian. Nah, saat ini kita berada pada tahapan "C"hoice, yang bisa diartikan sebagai pilihan, atau masih bisa dirubah, sedangkan dua tahapan lainnya kita tidak ikut campur karena sudah menjadi ketetapan Allah.


Tahap pertengahan ini, atau bisa disebut juga tahap kehidupan, adalah tahap dimana kita bisa menentukan sendiri bagaimana kehidupan kita, terlepas dari hal-hal yang memang sudah menjadi ketetapan Allah. Kita bisa memilih untuk menjadi seperti apa diri kita. Menjadi baik atau buruk, sukses atau tidak, kerja keras atau hanya malas, taat atau sesat, bermanfaat atau merugikan, itu semua terserah masing-masing individu.
Namun, jika melihat hakikat manusia yang diciptakan oleh Allah sebagai makhluk yang paling sempurna di antara makhluk-makhluk yang lain, maka sudah sepantasnyalah jika pilihan hidup dijatuhkan pada pilihan yang baik-baik. Nikmat berupa alat indra, kesehatan jasmani dan rohani, dan waktu baiknya digunakan dengan optimal, itu juga sebagai rasa syukur atas pemberian-Nya. Bahkan ada ayat Al Qur'an yang menjelaskan bahwa jika kita mau bersyukur, Allah akan menambah nikmat-Nya kepada kita.
Namun apa jadinya jika semua karunia itu tidak digunakan dengan semestinya? Wah... sungguh rugi sekali orang yang demikian. Kesehatan yang diberikan malah dirusak sendiri, bahkan merusak kesehatan orang di sekitarnya juga.. (tau sendirilah apa itu, hehe..), mulut digunakan untuk menyakiti hati orang lain, kaki digunakan untuk menuju tempat yang tidak mengandung manfaat, bahkan waktu hanya digunakan untuk kesenangan diri yang hanya sesaat. Harusnya kesehatan digunakan untuk bekerja keras dan ibadah yang banyak, kaki digunakan untuk melangkah ke masjid dan tempat yang bermanfaat, dan waktu dioptimalkan jangan sampai berlalu dengan berisikan maksiat.
Ingatlah, bahwa hidup cuma sekali. Sekali lagi... bahwa hidup cuma sekali, sesudah itu ya lanjut kehidupan yang kekal. Dan bagaimana kehidupan yang kekal itu nasibnya ditentukan ya pada hidup yang cuma sekali ini. Coba bayangkan, kalau ternyata kita tau-tau sudah melewatkan "kesempatan" yang cuman satu ini, dan ternyata kita tak punya bekal yang cukup untuk kehidupan yang kekal. Wuaah... gak kebayang betapa ruginya, amat sangat rugi sekali.

Life is full of important choice, so choose wisely...

Padahal hidup ini pilihan lho. Jadi kenapa harus milih yang merugikan kalo bisa milih yang bermanfaat. Memang seringkali yang berakhir baik itu membutuhkan pengorbanan, baik berupa harta, tenaga, maupun waktu. Namun yakinlah, bahwa benih kebaikan yang kau tabur, akan membuahkan kebaikan pula pada kita nantinya. Jangan lupa untuk selalu optimis dalam setiap aktivitas kehidupan kita. Yakinlah bahwa kehendak Allah adalah yang terbaik untuk kita.
Be good person guys !! :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar