Selasa, 24 Februari 2015

Berani Bermimpi, Berani Bertindak



Selamat pagi onliners !!

Bagi yang masih muda harus nge-poll semangatnya, yang sudah merasa tidak muda lagi.... ya juga harus tetep semangat, hehehe.. :)

Pasti semua orang punya impian dalam hidupnya, entah itu impian dalam hal pekerjaan, kehidupan, maupun pencapaian lainnya. Namun ada yang sudah berhasil mendapatkan impian saat masih muda, saat sudah mulai berumur, atau malah tidak tercapai impiannya. Semua orang berhak untuk bermimpi setinggi-tingginya, tapi apa yang membedakan antara kategori-kategori tersebut? Nah mungkin salah satu sebabnya adalah yang akan dibahas agak panjang dan agak lebar di bawah ini, hehehe...
Dimulai dari adanya impian maka seseorang akan bergerak menuju impiannya tersebut. Satu poin sudah didapat jika seseorang sudah memiliki impian. Namun barangkali tidak semua orang mempunyai impian, atau lebih tepatnya tidak bisa mendeskripsikan impiannya. Beragam alasan dikemukakan seperti, "takut impiannya ketinggian, ntar jatuhnya sakit..", atau "gak mungkin lah bisa tercapai, kondisi saya masih kayak gini..", dan yang lebih 'dalam' lagi, "mengalir aja dah, udah takdir..". Waah kalau dari awal sudah begitu, ya tidak akan ada langkah kedua, ketiga, dan seterusnya menuju impian, sudah menyerah di awal. Jadi berani memiliki impian saja sudah poin plus bagi seseorang. Ingatlah salah satu kalimat yang diucapkan Walt Disney...

If you can dream it, you can do it...

Lalu impian seperti apakah yang baik itu? Ya sebaiknya impian yang bisa memberikan manfaat minimal bagi diri sendiri, jadi bukan hanya kepuasan sesaat saja. Misalnya saja kita ingin menjadi dokter, ya silakan saja tidak ada yang melarang, namun ada baiknya tambahkan juga dengan keinginan jika menjadi dokter maka saya bisa membantu lebih banyak orang dan meringankan beban masyarakat miskin. Gantungkan impianmu setinggi-tingginya, kan bermimpi juga gak bayar kan? Hehehe...


Kemudian langkah selanjutnya sudah pasti bergerak, action. Tidak mungkin impian didapat tanpa adanya action yang menuju kesana. Apa bedanya impian dengan khayalan? Ya itu tadi, ada tidaknya action. Ada beberapa pendapat dari para pakar-pakar kesuksesan mengenai action ini. Ada yang menganjurkan pokoknya action saja, pasti ada jalan, dengan mengalami langsung akan menjadi pengalaman tersendiri. Namun ada juga yang tidak asal action namun juga perlu pertimbangan matang, atau belajar dari para pendahulu yang sudah pernah mengalami.
Beberapa pendapat tersebut tidak ada yang salah, pasti semua sudah ada pertimbangan baik buruknya. Namun kalau menurut saya, sebaiknya segala sesuatu yang dilakukan mesti punya ilmunya. Semua action pasti ada hasil, tapi pasti beda pula hasilnya antara yang pake ilmu sama yang tidak. Bahkan ada sebuah kalimat yang cukup pas untuk hal ini, "segala sesuatu yang dikerjakan oleh bukan ahlinya, maka tunggulah kehancurannya...". Ini berarti jika sesuatu dikerjakan oleh orang yang yang tak berilmu, ya tunggu saja hasilnya seperti apa. Maka dari itu, belajar itu mutlak harus dilakukan terus menerus, seperti pepatah bilang, "carilah ilmu sampai ke negeri cina..", meskipun gak harus ke cina juga sih, ke jepang, korea, india juga boleh.. (apa seeh, hehehe).
Belajar bisa dengan banyak cara, bisa lewat buku, internet, atau dari orang-orang yang sudah berpengalaman. Satu hal yang sedikit perlu dipahami adalah, terkadang untuk mendapatkan ilmu diperlukan pengorbanan berupa harta, waktu ataupun tenaga yang tidak sedikit jumlahnya, tapi percayalah bahwa ilmu yang didapat akan bermanfaat dan akan membayar pengorbanan kita, intinya gak ada ruginya deh kalo masalah ilmu. 


Satu hal lagi... (wah gak cuman satu lagi ini, beberapa hal, hehe..) yang diperlukan adalah keberanian untuk bertindak. Percuma bila semua perencanaan sudah disiapkan dengan matang, bahkan terlalu matang, namun tak ada keberanian memulai. Atau mungkin terlalu banyak pertimbangan akan resiko-resiko yang akan dihadapi seperti, "gimana kalau nanti...", "jangan-jangan kalo begini...", "bisa-bisa...", wah bisa-bisa gak jadi action deh. Yakinlah, bahwa semua tindakan akan ada resikonya, namun kita bisa meminimalisir resiko ya dengan banyak belajar dan persiapan itu tadi.
Jika semua alur di atas sudah pada dijalankan, ada satu hal lagi... (okelaah.. -_-), yang tak kalah penting, bahkan paling penting, yaitu do'a. Ketahuilah bahwa ada Dzat yang mengatur segala kehidupan, dimana kita tak bisa lepas dari ketentuan-Nya. Do'a kita adalah sebagai wujud dari penghambaan kita sebagai makhluk-Nya, yang tak punya daya apapun tanpa seizin-Nya. Action boleh maksimal, tapi masalah hasil serahkan semua pada-Nya, yang terpenting adalah kita sudah berusaha dengan kemampuan terbaik. Bukankan dengan memaksimalkan segala potensi yang telah diberikan Allah kepada kita juga merupakan sebuah wujud rasa syukur atas pemberian-Nya? Dan terimalah apapun hasilnya, dan yakin itulah yang terbaik untuk kita. Dialah sebaik-baik Perencana untuk hamba-hamba-Nya.
Semoga uraian di atas bisa bermanfaat bagi saya sendiri maupun onliners sekalian. Bukan berarti saya sudah melakukan semua yang dijelaskan itu... belum, saya juga masih dalam tahap berusaha sebaik mungkin. Harapannya agar bisa memberikan "sedikit" pencerahan dan kebermanfaatan bagi kita semua.
Aamiin... :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar